Senin, 20 Juni 2011

KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA

Dalam keadaan normal derajat keasaman (pH) tubuh kita adalah 7,4 (range:7,35-7,45). Bila kurang dari 7,35 disebut asidosis, dan bila diatas 7,45 disebut alkalosis.
Gangguan yang terjadi pada derajat keasaman ini akan menganggu pula system enzyme, hormone , dan proses proses metabolisme dalam tubuh .
Proses metabolisma dalam tubuh kita menghasilkan banyak asam seperti misalnya : asam karbonat, asam suliat, asam fosfat, dan asam asam yang lain , yang kesemuanya ini akan dibuang keluar tubuh melalui organ - organ oksretorit seperti paru – paru dan ginjal sehingga tidak mengganggu derajat keasaman tubuh .
Keseimbangan asam basa dalam tubuh ini menyangkut gas CO2, asam asam non
karbonat dan basa .

Asam adalah senyawa yang dapat memberikan ion H+ (proton donor), sedangkan basa adalah senyawa yang dapat menerima ion 11+ (proton akseptor),
Terdapat dua macam kelompok asam yang penting dalam cairan tubuh yaitu :
# Asam karbonat (H2CO3) atau asam volatile .
# Asam yang non karbonat atau asam non volatile .
Misalnya : asam fosfat, asam sulfat, dsb.

Salah satu hasil akhir dari metabolisme karbohidrat dan lemak adalah gas CO2 , dan ini merupakan asam karena bila bergabung dengan air akan mcmbentuk asam karbonat ( C02 + H20  H2C03 H+ + HCO3-), yang mudah terurai menjadi HC03- dan ion H+ .
Jadi jika gas CO2 yang dihasilkau tidak dapat dikeluarkan , maka akan terjadi
penimbunan asam dalam tubuh . ;
Asam yang bukan kelompok asam karbonat biasanya merupakan hasil akhir dari
metabolisme protein , dan asam ini akan disekresi lewat ginjal .
Kelompok asam karbonat dikenal pula sebagai kelompok asam volatile yang dapat
disekresikan kelaur tubuh sebagai suatu gas C02 melalui paru paru , sedangkan
kelompok asam yang bukan asam karbonat disebut pula kelompok asam non volatile atau fixed acid dan harus dikeluarkan lewat ginjal .


Adapun pengaturan keseimbangan derajat keasaman tubuh dilakukan melalui tiga mekanisme yaitu :
1. System Buffer.
2. Pembuangan gas CO2 mclalui paru paru/pernafasan.
3. Pembuangan ion H+ lewat ginjal.

SYSTEM BUFFER :

Buffer atau larutan penyangga adalah larutan senyawa kimia yang mampu bertahan pada
kadar ion H+ (atau pH) yang tetap , sekalipun ditambah dengan asam atau basa yang
kuat. Larutan ini terdiri dari asam lemah dan sisa asamnya .
Dalam menstabilkan pH darah ini buffer bekerjanya cepat tetapi kurang effektif bila
gangguan yang terjadi cukup besar.
Buffer yang terutama didalam tubuh kita adalah:

1. Penyangga/buffer BIKARBONAT :

Merupakan penyangga paling utama pada cairan extra sellulair dan terdiri dari asam
karbonat ( H2CO3 ) dan larutan bikarbonat (HC03-).
Penyangga bikarbonat ini merupakan penyangga paling penting karena dapat diatur oleh
ginjal dan paru .
Normal rasio asam karbonat dan bikarbonat adalah 1 : 20 , dan pada keadaan ini pH
tubuh adalah 7,4 .
Bila terjadi retensi C02 , maka sebagai kompensasi juga akan terjadi retensi HC03-,
sehingga perbadingan keduanya dan pH tubuh akan tetap .
Paru paru dapat dengan cepat mengeluarkan atau menahan CO2 , sedangkan ginjal
berfungsi menahan dan mengeluarkan HC03-.

2. Penyangga /buffer PROTEIN :

Merupakan pcnyangga iinluk cairan intra sellulair, dan merupakan penyangga yang
paling banyak didalam tubuh .
Buffer ini juga berpengaruh pada cairan ekstra sellulair karena ion H+ , C02 , dan
HCO3- dapat berdiffusi kedalam sel.
Haemoglobin merupakan buffer protein yang effektif untuk mengikat CO2.
C02 yang diikat akan berdifusi masuk kedalam sel darah merah dan membcntuk 112C03
yang kcmudian akan terurai monjadi H+ dan HC03-. HCO3- inilah yang diperlukan
sebagai buffer dalam plasma .

3.'Penyangga/buffer PHOSPHAT :

Dilakukan dnlam ginjal, yaitu mcngembnlikan pi 1 kcnormal dengan cara meningkatkan atau menurunkan ion bikarbonat ( HCO3-) dalam cairan ekstra sellulair. Terdiri dari HPO4- yang akan mengikat ion H+ yang berlebihan sehingga menjadi H2PO4.

SYSTEM PARU / PERNAFASAN :

Merupakan penyangga yang paling effektif dan bekerjanya cepat, asalkan organ organ pernafasan dalam keadaan normal. Frekwensi pernafasan akan menentukan banyaknya gas CO2 yang dikeluarkan dari dalam tubuh .
Frekwensi pernafasan diatur oleh : pusat nafas ( medulla oblongata ) dan chemoreceptor pada arteria carotis/aorta .
Tekanan gas CO2 yang mengingkat , pH darah yang menurun , dan tekanan gas 02 yang
menurun akan merangsang dan meningkatkan pusat nafas .
Bila terjadi peningkatan ion H+ dalam cairan tubuh ( pH tubuh menurun ) khususnya
dalam arteri dan cairan cerebrospinal akan mengakibatkan peningkatan refleks pada
kecepatan dan kedalaman nafas . Hal ini bertujuan untuk membuat CO2 lebih banyak
keluar dari tubuh sehingga kadar ion H+ akan menurun .
Sebaliknya bila terjadi penunman ion H+ akan menyebabkan penekanan pada aktivitas
pcrnalasan sehingga kadar C02 -.ertunipuk didalam darah yang pada akhirnya akan
meningkalkan kadar ion H+ dalam darah .
C02 + H20 ,  H2CO3 «--» H+ + HC03 –

SYSTEM GINJAL :

Buffer ini bekerjanya lambat dan kurang efektif. Buffer ini bekerja dengan cara membtiang ion H+ (eksresi H-t) dan menyimpan bikarbonat (mereabsorbsi HCO3-). Bila darah terlalu asam maka gmjal akan mengeksresi ion H+ keluar dari tubuh melalui urine , dan mereabsorbsi 11C03- (bikarbonat), scbaliknya bila darah terlalu alkalis , maka ginjal akan meningkatkan ekskresi bikarbonat (eksresi HC03-) lewat urine dan mereabsorbsi ion H+ dari urine sehingga ion H+ tertahan dalam tubuh .
Untuk menentukan status keseimbangan asam basa didalam tubuh perlu dilakukan
pemeriksaan : pH darah , tekanan gas CO2 ( pCO2 ), dan kadar HCO3 - dalam darah
arteri.
Dalam. keadaan normal:
pH darah : 7,35-7,45.
pC02 : 40mmHg.
HC03- : 24mmol/ltr.
Sedangkan untuk menghitung derajat keasaman (pH) darah digunakan ruinus : HENDERSON - HASSELBALCH yaitu :
( sisa asam)
pi I pK. i log •
( asam)
(HCO3-)
pH = 6,1 + log
(H2CO3)
24
pH - 6,1 + log = 7,4

ASIDOSIS :

Bila terjadi peningkatan kadar ion H+ dalam darah diatas batas normal , atan penurimnn kiujnr IIC03- dalain darali dibawah batas nonnal, sehingga pl-1 tubuli menurun sampai 7,35 atau kurang dari 7,35 , maka keadaan ini disebut ASIDOSIS . Mai ini dapat terjadi karcna gangguan pada pcrnafasan (repiratory asidosis) atau gangguan metabolisme (metabolic asidosis).

Respiratory Acidosis :
Biasanya disebabkan oleh kegagalan system pernafasan untuk membuang C02 keluar dari tubuh.
Penyebab kegagalan system pernafasan adalah : .
# Penyakit obstruktif dan restriktif paru .
# Gangguan pergerakan otot dinding thorax misalnya: polio

# Penurunan aktifitas pusat nafas olch karcna: trauma otuk, perdaralian, narkotika,
anestesi, dan lain sebagainya.
# Penyakit neuromuskulair misalnya : myasthenia gravis, syndrome Guillen Bare ,
dan Iain sebagainya.

Metabolic Acidosis :
Pada prinsipnya keadaan ini discbabkan oleh peiuimpukan asam , sehingga pi I darah menurun dibawah 7,35 atau kadar bikarbonat darah menurun hingga kurang dari 22 meq/ltr . Gejala yang timbul adalah : nafas yang dalam dan cepat, disorientasi, dan koma .

ALKALOSIS :

Bila terjadi penurunan kadar ion H+ dalam cairan tubuh atau terjadi kelebihan HC03-dalam darah , sehingga pH darah meningkat diatas 7,45 , maka keadaan ini disebut: ALKALOSIS .
Hal ini dapat terjadi karena gangguan pada pernafasan (respiratory alkalosis) atau gangguan pada metabolisme (metabolic alkalosis).

Respiratory Alkalosis :
Pada dasarnya hal ini disebabkan oleh adanya pengeluaran CO2 lewat paru yang begitu
cepat sehingga tekanan C02 dalam darah (pCO2) menurun dibawah 35 mm Hg, dan pH
darah mencapai 7,45.
Faktor yang menjadi penyebabnya : # Hyper ventilasi alveolair.
# Ketinggian yang sangat tinggi.
# Pernafasan yang berlebihan.
# Ansietas .
# Demam.
# Meningitis.
# Keracunan aspirin.
# Pneumoni.
# Emboli paru.
# Faktor lain yang meningkatkan aktivitas nafas.


Metabolic Alkalosis :

Keadaan ini terjadi karena hilangnya ion H+ dari cairan tubuh atau terjadi penambahan
basa pada cairan tubuh . Biasanya kadar HCO3- meningkat hingga 26 meq/ltr , dan pH
tubuh meningkat diatas 7,45 .
Penyebab tersering adalah : konsumsi basa yang berlebihan , misalnya : soda kue,
antasida , yang sering digunakan untuk 'mcngatasi ulku.s lambung al;iu pcrul kemhung.
Gejala yang tampak : apalis, lemah , kckacauan mental , kram , pusing , parestesi , dan
sakit kepala .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar