Senin, 20 Juni 2011

HEPATITIS

Hepatitis adalah keradangan pada hepar dan dapat disebabkan oleh :
• Obat – obatan
• Bahan kimia
• Racun
• Kuman dan Virus
Virus yang sering mengakibatkna hepatitis adalah
• Virus hepatitis A (HAV)
• Virus hepatitis B (HBV)
• Virus hepatitis C ( HCV)
• Virus hepatitis delta ( HDV)
Untuk menegakan diagnose hepatitis dapat dilakukan dengan cara :
1. Menemukan virus penyebab hepatitis dengan menggunaka mikroskop Elcetron, cara ini cukup sulit.
2. Mendeteksi adanya produk dari virus di dalam darah : HBs Ag, HBc Ag, HBe AG, dsb
3. Mendeteksi respons tubh terhadap virus penyebab hepatitis : anti HAV
Manfaat pemeriksaan Serologi pada penderita hepatitis adalah
• Menegakkan diagnose hepatitis
• Menentukan prognosa hepatitis
• Menentukan stadium hepatitis.
• Menilai hasil pengobatan yang diberikan
• Menentukan type virus penyebab hepatitis.










HEPATITIS A

Hepatitis A adalah suatu keradangan pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A. penularan penyakit ini terjadi melalui makanan / minuman yang tercemar oleh virus hepatitis A ( feeal – oral ).
Penyebaran penyakit ini biasanya terjadi pada daerah dengan kebersihan lingkungan yang rendah.
Penyakit ini dapat sembuh total dengan angka kematian yang cukup rendah ( < 0.1% )
Petanda serologi yang ada pada penyakit ini adalah :
• Hepatitis A Antigen (HA Ag)
• Hepatitis A Antibodi ( Anti HAV)

HEPATITIS A ANTIGEN (HA Ag):
Merupakan petanda serologi yang dini adanya infeksi dengan virus hepatitis A.
Terdapat di dalam tinja selama periode inkubasi ( 1-2 minggu sebelum gejala klinis muncul ). Tidak dapat atau jarang sekali ditemukan di dalam darah.

HEPATITIS A ANTIBODI ( ANTI HAV) :
Terdapat 2 macam antibody hepatitis A ini yaitu :
1. Lg M anti HAV :
Merupakan petanda bahwa infeksi HAV baru / sedang berlangsung.
Kadar di dalam darah mencapai puncaknya pada 1 minggu setelah sakit, dan kemudian menghilang dalam waktu 8 minggu.
Sudah terdapat di dalam pada saat gejala klinis timbul.
2. Anti HAV Total :
Biasanya pemeriksaan ini dilakukna setelah melawati phase akur.
Kadar di dalam darah meningkat 3-6 bulan stelah infeksi dengan HAV.
Dapat dipakai sebagai indicator bahwa seseorang pernah terifeksi dengan HAV atau seseorang telah mempunyai kekebalan terhadap HA

HEPATITIS B.

Hepatitis B adalah keradangan pada hati yang disebabkan olch virus Hepatitis B . Penyakit ini menimbulkan masalah pada kesehatan karena :
• Angka kesakitan yang cukup tinggi .
• Angka kematian yang cukup tinggi .
• Menimbulkan beban ekonomi yang cukup berat.
Sebagian besar kasus hepatitis B ini tidak memberikan gejala .
Perjalanan penyakit Hepatitis B :

INFEKSI HBV AKUT
RF.SOfJJSI KRONIK FULMINANT,
(85-95%) (5-10%) (10%).
KRONIK JAKTIF KRONIK PI-RSISTANT
35% (ASIMITOMATIK)65%
SIRRHOSIS KANKERHATI.
( 4-5%).

Petanda serologi untuk hepatitis B adalah :
• HBs Ag & AntiHBs.
• HBc Ag & Anti HBc.
• HHc Ag & Anti HBc.
• HBV DNA Polimerase.
• HBV DNA Spesifik

HBs Antigen :
Merupakan petunjuk paling dini actinya infcksi virus hepatitis B , karena sudah dapat dideteksi didalam darah pada masa inkubasi .







Kadarnya di dalam darah terus meningkat, sehingga mencapai kadar puncak pada
saat/sesaat setelah gejala klinis mulai tampak .
Apabila socera klinis pasien membaik , maka kadar HBs antigen ini. akan menurun hingga
menghilang di dalam darah .
Apabila terdapat terus menerus didalam darah melebihi 6 bulan , kemungkinan penderita ini menjadi kronis .
Apabila HBs antigen ini terdapat di dalam darah , maka orang tersebut berpotensi untuk menularkan punyakit ini ke orang lain .

ANTI HBs :
i
Anti HBs ini tidak terdapat didalam darah selama masa akut.
Mulai tampak didalam darah saat penyembuhan / penyembuhan sempurna , dan pada saat itu kadar HBs antigen di dalam darah telah negative .
Merupakan petanda adanya proses penyembuhan dan adanya kekebalan .
Tenggang waktu antara hilangnya HBs antigen sampai timbulnya anti HBs didalam darah, disebut dengan WINDOW PERIOD . Periode ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu , bulan , bahkan kadang kadang hingga 1 tahun. Pada periode ini biasanya gejalah hepatitis tampak . Pada periode ini deteksi hepatitis B dapalt dilakukan dengan mcmeriksa
Anti HBc ( i(i M/Total ), dan Anti HBe .
Biasanya berada di dalam darah seseorang seumur hidupnya , atau kadang kadang
menurun hingga nienghilang sama sekali di dalam darah .
Kadar Anti HBs ini dapat timbul didalam darah setelah suatu vaksinasi ( post vaksinasi), dan hal ini menunjukkan adanya kekebalan terhadap virus hepatitis B .
Pada beberapa kasus , anti HBs ini tidak tampak di dalam darah , walaupun penderita
telah sembuh atau setelah mendapat vaksinasi .

HBc Antigen :
HBc antigen ini hanya dapat dideteksi diantara sel liver. Di dalam darah deteksi HBc
antigen ini sulit dan memerlukan tehnik khusus .
Merupakan petunjuk adanya infeksi dengan virus hepatitis B , dan adanya replikasi virus.

ANTI HBc ( TOTAL ) ;
Anti HBc ini timbul didalam darah, segera gejala klinis tampak dan dapat di deteksi seumur hidup.
Merupakan petunjuk bahwa seseorang pernah atau sedang mendapat infeksi dengan virus hepatitis B
Fungsinya di dalam kekebalan tubuh masih belum jelas.

ANTI HBc ( lg M ) :
Biasanya timbul di dalam darah bersmaan dengan HBs antigen
Didalam darah biasanya hanya sebentar dan tidak stabil
Merupakan petanda replikasi aktif dari virus hepatitis B dan penderita sangat menular pada waktu HBc Ag in berada di dalam darah.
Selain di dalam darah dapat pula ditemukan di : Slaiva, Urine Facces, dsb.

ANTI HBc :
Biasanya muncul di dalam darah setelah HBc Ag menghilang dan ini terjadi pada sekitar puncak perjalanan penyakit.
Merupakan petanda replika akftif dari Virus Hepatitis B telah berhenti, dan penularan mulai menurun. Bila HBs Ag masih + kemungkinan penularan masih bisa terjadi.









KONSEP UMUM PENYAKIT

KONSEP NORMAL.
Definisi tentang normal sangatlah sulit untuk dirumuskan. Setiap parameter hasil suatu pengukuran mempunyai nilai rata rata yang dianggup normal.
Besarnya nilai normal ini untuk setiap individu tidaklah sama. Perbedaan ini disebabkan oleh :

1. Susunan gen dan genetik setiap individu yang berbeda beda satu dengan yang lainnya.
2. Setiap individu memiliki pengalaman hidup yang saling berbeda yang disebabkan oleh interaksi
dengan lingkungan disekitarnya.
3. Adanya perbedaan pengendalian fungsi rnekanisme dalam tubuh yang disebabkan oleh perbedaan makanan, minuman, aktivitas dan sebagainya.

Misalkan terjadi peningkatan tekanan darah pada seseorang karena sesuatu sebab, belum tentu hal ini dianggap sebagai hypertensi, selama masih dalam rentang nilai normal. Demikian pula , misalnya terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah , tidak selalu dikatakan sebagai diabetes , selama masih berada dalam rentang nilai normal.

PENYAKIT .
Penyakit dapat didefinisikan sebagai : Perubahan dalam diri seseorang yang dapat menyebabkan perubahan pada parameter kesehatannya diluar rentang nilai normal.
Sedangkan yang dimaksudkan dengan ITIOLOGI adalah faktor penyebab terjadinya penyakit seperti misalnya : kuman , umur , status gisi dan sebagainya.
PATOGENESIS merupakan proses perjalanan terjadinya penyakit.
Pada awal perkembangan suatu penyakit. mula mula etiologi yang ada menyebabkan perubahan pada proses biologis didalam tubuh manusia , dan perubahan pada tahap ini hauya dapat dideteksi
dengan melakukan pemeriksaan dalam laboratorium terhadap cairan tubuh (terjadi perubahan pada kimia darah ).
Stadium inilah yang dikenal sebagai stadium SUBKLINIS , dimana pada stadium ini penderita masih tampak normal normal saja, tetapi proses perjalanan penyakit sudah dimulai.
Struktur dan fungsi organ organ dalam tubuh manusia mempunyai cadangan keamanan yang cukup besar , sehingga gangguan pada fungsi organ akan menjadi lebih jelas bila penyakit itu telah memberikan perubahan perubahan secara anatomis. Sebagai contoh : penyakit ginjal kronik bila
telah merusak satu ginjal dan sebagian lagi dari ginjal yang satunya baru ; Beberapa penyakit ada yang dimulai dari gangguan fungsional terlebih dahulu sebelum timbul perubahan secara anatomis.
Gangguan gangguan pada proses biologis ini akan memberikan gejala dan tanda tanda suatu penyakit.

Gejala merupakan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh penderita , misalnya rasa mual mual , sedangkan yang dimaksudkan dengan Tanda tanda penyakit adalah perubahan yang terjadi pada tubuh manusia dan dapat dilihat dengan mata . misalnya : demam , oedem dan sebagainya.

LESI: adalah perubahan struktur yang tanipak baik secara makroskopis maupun secara mikroskopis yang ditimbulkan dalam perkembangan suaiu penyakit.
SEQUELE : adalah akibat yang timbul dari suatu penyakit.
KOMPLIKASI : Proses baru dan terpisah yang timbul sekunder karena beberapa perubahan dari keadaan yang aslinya.
RESOLUS1 : Proses kembalinya tubuh kita ke keadaan yang normal tanpi sequele ataupun komplikasi.
Faktor faktor penyebab pada suatu penyakit pada umumnya dapat digolongkan menjadi factor ekstrinsik dan faktor intrinsik.
Yang termasnk dalam faktor ekstrinsik misalnya : kuman penyebab infeksi , trauma mekanis , bahan kimia beracun , radiasi , suhu yang ekstrem , gizi , stres psikologis , dan sebagainya , sedangkan yang termasuk dalam faktor intrinsik misalnya : umur , jenis kelamin , kelainan kelainan sebagai akibat penyakit sebelumnya , clan sebagainya .
Kedua faktor ekstrinsik dan intrinsik ini selalu berinteraksi , sehingga timbul suatu spektrum yang luas dengan titik ekstrem pada kedua ujungnya , yaitu faktor ekstrinsik di ujung yang satu , dan faktor intrinsik di ujung yang lain.
Apabila faktor intrinsik yang lebih dominan maka disebut sebagai penyakit keturunan .


Misalnya :
trauma pada kecelakaan lalu lintas , disini yang dominant adalah faktor ekstrinsik , tidak ada factor keturunan , sedangkan pada penyakit infeksi yang lebih dominan adalah faktor ekstrinsik , tetapi pengaruh umur, daya tahan tubuh ( faktor intrinsik) tetap ada .
Akhir dari perjalanan suatu penyakit dapat berupa: memberikan kesembihan dengan sendirinya dalam waktu yang singkat , atau menjadi kronis . atau menjadi sembuh tetapi kadang kadang memberikan kekambuhan secara berulang ulang. atau bahkan berakibat kematian .

KLASIFIKASI PENYAKIT :
Klasifikasi penyakit yang paling sering adalah berdasarkan pada patogenesis atau mekanisme terjadinya penyakit, yaitu:
1. Penyakit Kongenital:
a. Genetik.
b. Non Genetik.
2. Penyakit yang didapat:
a. Radang.
b. Vaskulair.
c. Gangguan pertumbuhan.
d. Kerusakan dan Perbaikan.
e. Gangguan metabolisme dan Degeneratif.

1. PENYAKIT KONGENITAL :
Penyakil ini dimulai sebelum laliir , tetapi sebagian baru memberikan gejala dan tanda tanda klinis setelah individu yang terjangkit menginjak devasa.
Biasanya penyakit ini disebabkan oleh defek ( kerusakan ) genetik , baik yang diturunkan dari kedua orang tuannya , maupun oleh karena mutasi genetik sebelum .lahir atau factor faktor luar yang mengganggu pertumbuhan dari embrio atau fetus .
Defek pada genetik misalnya : Cyslik fibrosis , thallasemia , dan sebagainya , sedangkan defek non genetik misalnya : kelainan pada jantung sebagai akibat infecsi fetus pada ibu yang terkena rubella waktu hamil.




2. PENYAKI1 YANG DIDAPAT (ACQUIRED):

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh faktor lingkungan sekitar dan pembagiannya berdasarkan patogenesa nya adalah :

a. Penyakit Radang.
Radang adalah respons fisiologis jaringan yang hidup terhadap adanya rangsangan yang merugikan . Pemberian nama biasanya didasarkan pada organ yang terkena dan ditanibah akhiran “itis", misalnya : tonsilitis (tonsil), appendixitis ( appendix ), dermatitis (kulit) dsb. Kadang kadang ada pula pemberian nama yg menyimpang dari konsep ter sebut,misalnya sifilis , tuberkulosis , leprosi, dsb.
Bentu keradangan yang terjadi biasanya bermacam macam tergantung pada : penyebab , Respons tubuh dan target organ yang terkena.

b. Gangguan Vaskulair:
Penyakit ini disebabkan oleh karena gangguan aliran darah bail yg; dari ,ke atau didalam organ tersebut.
Pengurangan aliran darah ini berakibat ISKHEMIAdan bila berlangsung lama akan terjadi kematian jaringan yang disebut INFARK , misalnya : infarkt miokard (serangan jantung ), infark otak ( stroke ), ganggren pada tungkai, syok/kegagalan sirkulasi, dsb.



c. Gangguan Pertumbuhan :
Penyakit ini disebabkan oleh pertumbuhan yang abnormal termasuk adaptasi terhadap perubahan pada lingkungan, misalnya:pembesaran jantung (hipertrophi)karena tekanan darah yang tinggi, neoplasma ( keganasan), leukemia, dsb.

d. Ruda Paksa dan Perbaikan :
Termasuk dalam kelompok ini adalah penyakit yang disebabkaa oleh ruda paksa atau trauma.Kelainan yang terjadi tergantung pada sifat dan besarnya trauma tersebut dan respons tubuh terhadap respons tersebut. Perbaikan dari kelompok penyakit ini sangat tergantung pada : usia , gizi, mobilitas , ada / tidaknya infeksi, dsb.
e. Gangguan metabclisme dan Degeneratif :
Sebagian dari kelompok penyakit ini ada yang merupakan kelainan kongenital
yang diturunkan melalui gen yang rusak dari kedua orang tuanya, seperti misalnya : diabet mellitus, gout artrilis , dsb , dan dapat pula sebagi kelainan sekunder akibat penyakit lain seperti misalnya : hiperkalsemia , hipertiroid , dsb.

PENYAKIT FATROGENIK :
Merupakan sekelompok penyakit yang disebabkan oleh tindakan medis untuk pengobatan . Yang paling sering adalah yang disebabkan oleh efek samping atau reaksi obat. Beberapa penyakit iatrogenik misalnya : hepatitis , AIDS yang disebabkai i oleh transfusi , penyakit akibat radiasi pada terapi kanker, dsb .

SISTEM PEMBERIAN NAMA PADA PENYAKIT :
1. PRIMER DAN SEKUNDER .
Tujuan dari pemberian nama primer dan sekunder pada penyakit adalah :

a. Menjelaskan penyebab dari suatu penyakit.
Istilah primer biasanya diberikan untuk penyakit yang tidak diketahui penyebabnya secara jelas . Nama lain yang sering dipakai adalah : essensial, idiopathik , kriptogenik . Hypertensi primer : artinya peningkatan tekanan darah yang tak diketahui nenyebabnya. Sedangkan istilah sekunder biasanya dipakai untuk penyakit yang terjadi sebagai akibat komplikasi atau manifestasi beberapa lesi. Misalkan hypertensi sekunder artinya peningkatan tekanan darah sebagai akibat atau komplikasi dari penyakit lain misalnya arteristenosis dari ginjal.
b. Membedakan stadium permulaan atau stadium lanjut dari suatu penyakit. Hal ini terutama Penyakit kanker. Tumor primer artinya tumor yang mula mula, sedangkan tumor yang terjadi sebagai akibat penyebaran dari tumor primer disebut tumor sekunder.




2. AKUT DAN KRONIS .

Tujuan dari pemberian istilah akut dan kronis adalah untuk menerangkan perkembangan suatu penyakit. Istilah akut berarti perjalanan penyakit cepat dan diikuti resolusi yang cepat (tidak selalu tetapi seringkali), sedangkan istilah kronis biasanya untuk penyakit dengan proses yang agak tersembunyi dan berlangsung lama sampai bulan/tahunan. Istilah subakut biasanya dipakai untuk menilai proses keradangan .

3. JINAK DAN GANAS .
Istilah ini sering digunakan pada penyakit dengan keganasan. Jinak (benign) biasanya digunakan
keganasan masih berada padajaringan asal dan sangat jarang mematikan , kecuali bila mendesak
organ organ vital seperti misalnya : otak. Sedangkan istilah ganas (malignan) biasanya dipakai bila terjadi infiltrasi dan penyebaran dari tempat asal dan sering berakibat fatal. Hypertensi benign berarti peningkatan tekanan darah yang ringan dan berkembang perlahan -lahan serta bertahap. Sedangkan hypertensi maligna berarti peningkatan tekanan darah dengan cepat dan niemberikan gejala serta kerusakan jaringan yang berat misalnya: pendarahan otak, gagal ginjal serta mata kabur dan sebagainya .

4. PENAMBAHAN AWALAN :

Pemberian nama pada penyakit /kelainan dapat pula dilakukan dengan memberikan penambahan
awalan, yang mempunyai arti tersendiri seperti misalnya :
Ana : tidak ada / absen : Anaphilaksis.
Dis : kelainan/penyimpangan : Displasia.
Hyper...... : diatas normal/berlebihan : Hyperthyroid, Hyperglikemi.
Hypo : dibawah normal : Hypothyroid , Hypoglikemia .
Meta : perubahan bentuk : Metaplasia .

4. PENAMBAHAN AKHIRAN :
5.
Pemberian nama pada penyakit/ke Ian ion dapat pula dilakukan dengan memberikan penambahan
akhiran yang juga mempunyai arti tersendiri seperti misalnya :
itis : keradangan : appendicitis, pleuritis, dsb.
oma : tumor : karsinoma, hemangioma, dsb
osis : keadaan/kondisi yang tak selalu patologis : osteoartrosis.
oid : mirip sesuatu : rheumatoid (rnirip rhematik).
penia : tidak ada : Icukophenia, ti ombositopenia, dsb.
sitosis: peningkatan diatas normal: thrombositosis, leukositosis .
ektasis: pembesaran / pelebaran : bronkhiektasis.
plasia : kelainan perlumbulian : hyperplasia .
opati : bentuk abnormal yang kehilangan karakteristiknya. : lympadenopathi.
6. NAMA EPONIMOSA :
Pemberian nama pada penyakit/kelaiannn sesuai dengan nama orang yang menemukan, atau sesuai dengan penderita pertama atau juga sesuai dengan tempat tertentu. Misalnya: Penyakit Grave's diseases, I lodgkin's diseases, Crohn's diseases,dsb.

7. SINDROMA :
Kumpulun dari tanda tanda dan gejala atau kombinasi suatu lesi. Biasanya di; i ikai nama eponimosa. Misalnya:
Syndroma dishing : obese, hirsutisme, hypertensi.
Syndroma nephrotik : albuminuri, hypoalbuminemia, oedema.

8. SISTEM KODING ANGKA :
Sistem ini lebih berhubungan dengan epidemiologi. Biasanya setiap penyakit /kelainan akan di beri nomer sesuai dengan kesepakatan masing masing. Beberapa system pemberian nomer yang ada ialah:
ICO : Intcrnulional Classification of Diseases.
WHO : World Health Organisation.
SNOF : Systematized Nomenclature of Pathology.
SNOMED : Systematized Nomenclature of Medicine .
SNOP dan SNOMED ini biasanya dipakai di USA.




EPIDEMIOLOGI .
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari sifat/karakteristik penyakit pa da suatu populasi tertentu.
Yang dipelajari biasanya:
INSIDENS RATE : jumlah kasus baru suatu penyakit pada populasi dan periode tertentu.
PREVALENCE RATE: jumlah penyakit pada populasi dan periode tertentu. (kasus baru dan kasus lama).
REMISSION RATE : jumlah penyakit /kasus yang sembuh pada populasi dan periode tertentu.
MORTALITY RATE : jumlah kematian dari suatu penyakit pada populasi dan periode tertentu.

Manfaat dari epidemiologi ini adalah :

1. memberi petunjuk kepada etiologi/penyebab dari penyakit tertentu.
2. membantu menyusun rencana upaya pencegahan terhadap penyakit tertn itu.
3. membantu penyediaan fasilitas medis yang cukup.
4. untuk program skrining kesehatan.

Pada penyakit kronis biasanya didapatkan prevalensi penyakit yang tinggi, walaupun insidens nya rendah, sedangkan pada penyakit yang bersifat akut biasanya didapatkan insidens yang tinggi dengan prevalensi yang rendah. Hal ini disebabkan karena penyakit akut biasanya memberikan penyembuhan yang sempuma, misalnya : cacar air.

2 komentar:

  1. I do not know if you would be interested in my case.Here is Dr Itua Contact Information,drituaherbalcenter@gmail.com Or mobile +2348149277967 He talk on Whatsapp too.
    I was treated for Hepatitis C genotype 2 commencing on january 14, 2017 I was treated with Dr Itua Herbal Medicine which he prepared and send to me Via EMS Courier service and I received it @ Ohio Post Office .I drink in two weeks as he instructed me to and I was cured.Just in two weeks,Isn’t that joyful.yes i’m happy and my heart fill with joy.
    I carry a high risk of Lymphoma relapse due to constant exposure to the hepatitis C virus.
    In order for me to have the maximum chance of a cure from my Non-Hodgkins Lymphoma the Hepatitis C must be treated in a timely manner or my life hangs in jeopardy. Dr Itua made my life meaningful again.And to my friend Nicky who directed me to Dr itua herbal center i forever debted to you my dear friend.Doctor Itua Assured me he can as well cured the following desease,HIV,COPD,DIABETES,HERPES VIRUS,HEPATITIS,

    BalasHapus
  2. There is a safe & effective Natural Herbal Medicine. For Total Cure Call    +2349010754824,  or email him   drrealakhigbe@gmail.com       For an Appointment with (Dr.) AKHIGBE contact him. Treatment with Natural Herbal Cure. For:Dengue Fever, Malaria. Painful or Irregular Menstruation. HIV/Aids. Diabetics. Vaginal Infections. Vaginal Discharge. Itching Of the Private Part. Breast Infection. Discharge from Breast. Breast Pain & Itching. Lower Abdominal Pain. No Periods or Periods Suddenly Stop. Women Sexual Problems. High Blood Pressure Chronic Disease. Pain during Sex inside the Pelvis. Pain during Urination. Pelvic Inflammatory Disease, (PID). Dripping Of Sperm from the Vagina As Well As for Low sperm count. Parkinson disease. Lupus.  Cancer.  Tuberculosis.  Zero sperm count. Bacteria Diarrhea.Herpatitis A&B, Rabies. Asthma.  Quick Ejaculation. Gallstone,  Premature Ejaculation. Herpes. Joint Pain. Stroke. Weak Erection.  Erysipelas, Thyroid, Discharge from Penis. HPV.  Hepatitis A and B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Syphilis. Heart Disease.  Pile-Hemorrhoid.rheumatism, thyroid, Autism, Penis enlargement,  Waist & Back Pain.  Male Infertility and Female Infertility. Etc. Take Action Now. contact him & Order for your Natural Herbal Medicine:  +2349010754824  and email him    drrealakhigbe@gmail.com    Note For an Appointment with (Dr.) AKHIGBE.I suffered in Cancer for a year and three months dieing in pain and full of heart break. One day I was searching through the internet and I came across a testimony herpes cure by doctor Akhigbe. So I contact him to try my luck, we talk and he send me the medicine through courier service and with instructions on how to be drinking it.To my greatest surprise drinking the herbal medicine within three weeks I got the changes and I was cure totally. I don't really know how it happen but there is power in Dr Akhigbe herbal medicine. He is a good herbalist doctor.

    BalasHapus