Sabtu, 18 Juni 2011

TEST FUNGSI GINJAL

Kegunaan dari fungsi ginjal ini adalah :
1.      Mengetahui adanya kerusakan pada ginjal.
2.      Mengetahui derajat kerusakan pada ginjal
Test fungsi ginjal disebut cukup ideal apabila memenuhi persayratan:
1.      Tehnik pelaksanaanmudah
2.      Penilaian berhasilnya juga muda
3.      Tidak memakai bahan toxic/beracun
4.      Cukup peka untuk mengetahui adanya kerusakan ginjal
5.      Bila dilakukan secara serial akan dapat menggambarkan pronosa penyakit
6.      Memakai bahan bahan yang bersifat endegen
Lokasi kelainan pada ginjal dapat terletak di : glomerulus, tubulus atau vaskulai
Pembagian test fungsi ginjal sesuai dgn letak kelainan adalah:
·         Test untuk melihat kelainan yg ada di GLOMERULUS:
·         Klirens kreatinin
·         Klirens urea
·         Test untuk melihat kelainan di TUBULUS:
·         Test konsentrasi/test kepekaan urien
·         Test untuk melihat kelainan di VASKULAIR:
·         Test ekskresi SPS
·         Klirens SPS
·         Klirens PAH
·         Klirens diodrast
KLIRENS ZAT X DALAM DARAH ADALAH:
JUMLAH PLASMA YANG DIBERSIHKAN DARI ZAT X PERSATUAN WAKTU OLEH GINJAL


KLIRENS KREATININ
Keuntungan memakai kreatinin alat pemerikasan adalah:
·         Berada dalam tubuh (endogen)
·         Kadarnya di plasma retaliv consetant
·         Tehnikpelaksanaan mudah
Cara pelaksanan penentuan klirens kreatinin
1.      Tentuka volume urien penderita selama 24 jam kemudian hitung volume produksi urien permenit dan ini disebut V(cc/menit)
2.      Tentukan kadar kreatinin dalam urien : U(mg%)
3.      Tentukan kadar kreatinin dalam plasma: P(mg%)
4.      Tentukan tinggi badan berat badan dan hitung luas permukaan tubuh (LPT) dg memakai rumus DuBOIS
5.      Klirens kreatinin dihitung berdasarkan rumus :
K kreitinin= u.v/p*1,78/lpt=......(ml/menit)
I,78 adalah luas tubuh standrat
Nilai normal klirens kreatinin :
·         Pia : 72-141ml/menit
·         Wanita : 74-130ml/menit
KLIRENS UREA
Cara pelaksanaan penentuan klirens urean adalah :
1.      Kumpulkan urien jam I dan II secara berurutan, kemudian hitung produksi urien permenit : V(ml/menit)
2.      Tentukan kadar urien dalam darah : P(ml/menit)
3.      Tentukan kadar urien didalam urien: U(ml/menit)
4.      Ukur tinggi badan berat badan dan tentukan luas permukaan tubuh (LPT)dengan rumus DuBOIS
5.      Klirens urien dihitung berdasarkan rumus:
Produksi urien > 2ml/menit: K urien = U x V/P x1,78/lpt x 100/75
Produksi urien < 2ml/menit: K urien = U x V/P x1,78/lpt x 100/54
TEST EKRESI PSP (PHONEL SULFON PHATALIN)
Cara pelaksanaan :
·         Minum 2 gelas air
·         Suntik dg 6 mg PSP dalam larutan 1lm,intra vena
·         Tampung urien setelah 15,30,60 menit kemudian
·         Tentukan kadar PSP pada setiap penampungan dan bandingkan dengan psp yg disuntikan 
NORMAL:
§  setelah 15 menit :> 25%
§  setelah 30 menit :<10-15%
§  setelah 60 menit :5-10%
PSP setelah masuk kedalam tubuh maka 94% akan di eksresikan oleh tubuli ginjal
TEST KONSENTRASI
Tehnik pelaksanaan:
1.      penderita puasa minum 24jam,makan standard ukuran berat badan jenisnya urien bila<1,025 berati NORMAL
2.      Penderita tanpa puasa tetapi disuntuk dengan ADH(anti diurien hormoen)1-2jam kemudian diukur berat jenisnya bila>1,025 berati NORMAL
Beberapa faktor yg mempengaruhi :
1.      Osmatik diurien : pada penderita diabetes melitus
2.      Diabetik insipidus
3.      Obat diuretika
                        

GOLONGAN DARAH

Beberapa system cara penggolongan darah yang dikenal antara lain:
1.      System ABO
2.      System Rhesus
3.      System duffy
4.      System kidd
SYSTEM DARAH  ABO
Pada system golongan darah ABO ini antigen golongan darah terdapat pada:
·         Permukaan sel darah merah
·         Sel darah putih
·         Trombosit
·         Sel sperma
·         Cairan tubuh : saliva, asi, serum,
Frekwensigolongan darah:
·         AB      5%
·         A         20%
·         B         27%
·         O         48%
Pemberian nama antigen sesuai dengan golongan darah misalnya: gol darah O bearti antigen yang dikurungnya O (tidak ada antigennya), gol darah antigen yg dilakukan B
Kegunaan penentuan golongan darah :
1.      Transfusi darah
Prinsip tranfusi : darah diberikan golongan darah yg sama , bila terpaksa baru dilakukukan substritusi (penggantian)
Mis: golongan darah AB substitusi diberikan darah golongan darah A pilihan berikut baru  golongan B dan pilihan terakhir golongan O
2.      Identitas diri : pada KTI SIM
3.      Penentuan keayahan seseoranng anak
HUKUM LANDSTEINER: DALAM DARAH ORANG NORMAL TIDAK TERDAPAT ANTIGEN DAN ANTI BODY YANG SEJENIS
GOLONNGAN DARAH                              ANTIGEN (Ag)                     ANTIBODI(Ab)
            A                                                         A                                             anti B
            B                                                         B                                             anti A
            O                                                         -                                               anti A&B
            AB                                                      A dan B                                              -
SESTEM RHESUS : (Rh)
Di jepang,RRC, birma, indonesa,dan ES kimo, hampir 100% penduduk memiliki rhesus (Rh) yang positif.
Orang Negro USA:90% penduduknya mempunyai rhesus positif
Kegunaan penentuan rhesus :
1.      Transfusi darah.
2.      Kehamilan : seorang ibu dengan rhesus negatif,apabila menggunakan bayi dg rhesus positif maka anak yg dilahirkan dapat mengalami :Hemolitik disease of the new bron
Pencegahan rhogam akan meningkatkan antigen rhesus yg masuk ke darah ibu
THENIK PENENTUAN :
1)      SYSTEM ABO:
ada 2 macam cara : langsung dan tidak langsung. Sebagai sapel darah dipakai darah yang telah beku atau darah yg telah diberikan antigen
Cara langsung: prinsip menentukan antigen dengan diketahuimemakai antibody yg telah diketahui
Dapat dilakukan dengan 2 macam cara ; yaitu memakai slid atu meunakan tabung. Bila dilakukan dengan slid diperlukan larutan control sedangkan dg tabung tidak dilakukan larutan control karena reaksi dalam tabung cukup baik
Cara tak langsung: prinsip menentukan antibody dg memakai antigen yg telah diketahui. Haya dilakukan dengan cara tabung.
2)      SYSTEM RHESUS ;
Yang perlu diperhatkan adalah recepien. Diindonesia kurang penting (mengapa?)
Dapat dilakukan dengan cara slid atau tabung
Diperlukan medium high protein untuk melakukan reaksi ini beberapa sel darah merah angglutinasi spontan pada medium
Sehingga diperlukan juga larutan control albumim
TEST + KONTOL – MAKA : Rh +
TEST + KONTOL – MAKA : perlu diulang atau dilakukan dengan memakai saline aggluting anti Rh bila hasil + dianggap Rh+
TEST – KONTOL – MAKA : belum tentu Rh – periksa selanjutnya dengab test anti D
REAKSI SILANG (CROSS MATCH)
Gunakan reaksi silang ; untuk menentukan adanya reaksi serologi antara darah donor darah recepien.
Reaksi ini harus teliti dan cermat sebab kesalahan buru tampak setelah darah musuk tubuh penderuta
Tujuan reaksi silang :
·         Mendeteksi adanya anti body pada serum penderita yang sesuai dg sel donor
·         Mendekteksi kemungkinan kesalahan penentuan golongan darah
·         Mendeteksi kemungkinan kesalahan dalam memberi label
Test ini tidak menjamin kualitas darah dan tidak menjamin 100% adanya kesalahan dalam penentuan golongan darah dan rhesus
Terdapat 2 macam test ini :
·         mayor dan minor
·         mayor : donor sel dicampur recepien serum
·         minor : donor serum dicampur recepien sel
test ini dikatakan cocok (compatibel) bila:mayor- bila mayor+ darah jangan diberikan bila minor+ masih dapat diberikan asalkan mayor-
biasanya test ini dilakukan pada 3 medium : saline, high protein dan coomb`s reagent (anti globulin)