Minggu, 19 Juni 2011

REAKSI TRANSFUSI

DEFINISI :
Semua kejadian yang tidak menguntungkan penderita, yang timbul selama atau setelah transfuse, dan memang berhubungan dengan transfuse tersebut.
PEMBAGIAN

I. REAKSI TRANSFUSI SEGERA : (< 24 Jam) 1. Reaksi transfusi Haemolitik. 2. Reaksi transfusi Panas non Haemolitik. 3. Reaksi transfusi oleh karena Darah Tercemar. 4. Reaksi transfusi Allergie. 5. Reaksi transfusi Perdarahan Abnormal. 6. Reaksi transfusi Gagal Jantung. 7. Reaksi transfusi Gagal Paru. 8. Reaksi transfusi Keracunan. 9. Reaksi transfusi Thrombophlebitis. II. REAKSI TRANSFUSI LAMBAT : ( > 24 Jam)
1. Reaksi transfuis Haemolitik Lambat.
2. Penularan penyakit : Malaria, Hepatitis, HIV, dsb;
3. Haemosiderosis / Haemokromatosis.

1. Reaksi Transfusi Haemolitik Segera (RTHS) :
Pada reaksi terjadi perusakan sel darah merah setelah / selama transfusi
jenisnya :
A. Perusakan Sel Darah Merah Intravaskulair.
Biasanya disebabkan oleh ABO incompatibilitas.
Gejalanya yang terjadi biasanya nyata dan segera.
B. Perusakan Sel Darah Merah Extravaskulair.
Biasanya disebabkan oleh Rh incompatibilitas atau kwalitas darah yang jelek
Gejala yang timbul adalah minimal tidak nyata dan lambat.
Gejala yang khas adalah : icterus yang timbul 3-5 jam post transfusi
Gejala :
• Panas pada lengan yang ditransfusi
• Suhu tubuh yang meningkat.  Mengigil
• Sesak nafas  nyeri dada.
• Nyeri di daerah lumbal.
• Rasa mual / muntah
• Shock  tekanan darah menurun.
• Terjadi perdarahan yang abnormal  Haematuri
• Produksi urine menurun  Gagal Ginjal  Mati.

Apabila penderita berada dalam pembiusan :  ingat RTHS bila :
• Hipotensi yang tidak sesuai perdarahan.
• Terjadi perdarahan yang abnormal  DIC
• Terdapat Hemoglobinuria.

Pemeriksa Laboratorium : Anemia, Lekopheni, Thrombopheni,
Hb Plasma Meningkat, Bilirubin meningkat,
Fibrinogen menurun, dan terjadi Hb uri.

Tindakan :
• STOP Transfusi  infuse NacI 0.9%
• Observasi tensi, Nadi, Respirasi
• Bila timbul demam beri anti piretik.
• Bila terjadi Shock berikan DOPAMIN drip, intravena
• Berikan Lasix, Furosemid.  Diuretika.
• Periksakan Faal Hemostasis.
• Periksakan sample darah penderita & donor ke laborat.
• Consult dokter.


2. Reaksi Panas Non Haemolitik :
Reaksi ini paling sering terjadi
Gejala biasanya timbul ½ - 3 jam post transfusi, berupa :
• Suhu tubuh meningkat  Menggigil
• Muntah muntah
• Nyeri yang hebat pada kepala / otot.
Tindakan :
• STOP Transfusi  infuse NaCI 0.9 %
• Beri anti piretik
• Bila panas badan menurun  boleh dicoba lagi atau ganti darah yang
lain.

3. Reaksi Transfusi Karena darah Tercemar :
Kuman yang mencemari darah adalah : Coliforn, Pscudomonas. Biasanya kedua
kuman ini menghasilkan endotoxin.
Kontaninasi dapat terjadi oleh karena :
• Waktu sampling darah.
• Pemakaian Antikoagulant yang kurang steril.
• Kuman yang tahan panas  tidak mati waktu dipanaskan.

Gejala yang timbul :
• Panas badan  Menggigil.
• Bila berat penderita jatuh kedalam Shock.

Tanda tanda darah yang tercemar :
• Berwarna biru kehitaman.
• Batas sel dan serum tidak jelas  terjadi hemolisa
• Bila dikocok perlahan  serum jadi merah
• Tampak bekuan darah kecil kecil  DIC.

Tindakan :
• STOP Transfusi  infuse NaCi 0.9 %
• Beri antibiotic
• Beri Kortikosteroid bila perlu

4. Reaksi Transfusi Karena Allergie :
Biasanya terjadi kerena adanya allergen di dalam darah donor.
Gejala yang timbul :
• Ringan : urtikaria ( gatal – gatal )
• Berat : Sesak nafas, Cyanosis, Hypotensi  Shock

Tindakan :
• STOP Transfusi  infuse Naci 0.9%.
• Beri antihistamin.
• Beri kortikosteroid bila perlu.
• Bila terjadi lharynk oedem berikan adrenaline.

5. Reaksi Transfusi Peredarahan Abnormal :
Reaksi transfusi ini biasanya disebabkan oleh reaksi transfusi hemolitik segera yang selanjutnya mengalami DIC dan adanya dilusi factor pembekuan darah.
Tindakan :
• STOP Transfusi  infus NaCI 0,9 %
• Bila terjadi DIC beri Heparin
• Bila disebabkan dilusi factor pembekuan darah, beri plasma beku segar / darah segar.

6. Reaksi Transfusi kegagalan Jantung :
Reaksi ini biasanya disebabkan karean : Transfusi dengan volume darah yang besar dan dalam waktu yang singkat, atau pada penderita dengan kelainan jantung.
Tindakan :
• STOP Transfusi  infus NaCI 0,9 %.
• Pasien dibuat posisi setengah duduk.
• Beri oksigen
• Beri obat : Digitalis, Diuretik  dokter ahli jantung.
• Lakukan Phlebotomi bila perlu  dokter ahli.
7. Reaksi Transfusi kegagalan Paru :
Penyabab : Darah yang tersimpan lama  akan terbentuk mikrothrombi 
sehingga menyebabkan infrak paru.
Pencegehannya : Diberi filter 20 mikrom waktu transfusi.
8. Reaksi Transfusi Keracunan :
Biasanya disebabkan karena keracunan : Kalium Sitrat

9. Reaksi Transfusi Thrombophlebitis :
Biasanya disebabkan oleh karena alat transfuse yang kurang steril.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar